- DEFINISI
Skizofrenia adalah suatu gangguan
dengan etologi tak diketahui atau diatndai oleh gejala psikotik yang secara
berarti menggangu fungsi dan menyangkut gangguan dalam perasaan, berpikir, dan
berperilaku. Gangguan ini kronik dan umumnya memiliki fase prodromal, fae aktif
dengan delusi, halusinasi atau keduanya dan suatu fae residual di mana gangguan
itu mungkin dalam keadaaan remisi.
- ETIOLOGI
Tidak ada factor etiologik tunggal
yang diangap kausatif. Faktor predisposisi :
1.
Teori Biologis
a.
Faktor genetik
b.
Kelainann skizofrenia yang menyatakan
adanya peningkatan dari
dopamine neurotransmitter yang
diperkirakan menghasilkan gejala- gejala peningkatan aktivitas berlebihan dan
pemecahan asosiasi- asosiasi yang umumnya diobservasi pada psikosis. ( Holland
Swarth, 1990 )
2.
Teori Psikologik
a.
Teori Sistem Keluarga
Brown ( 1978 ) menggambarkan perkembangan
skizofrenia sebagai suatu perkembangan disfungsi keluarga, konflik suami istri
mempengaruhi anak.
b.
Teori Interpersonal
Sullivan ( 1953 ) orang yang mengalami
psikosis akan menghasilkan suatu hubungan orang tua yang penuh dengan ansietas
tinggi.
c.
Teori Psikodinamik
Hartman ( 1964 ) psikosis adalah hasil
dari suatu ego yang lemah, perkembangan yang dihambat oleh suatu hubungan yang
saling mempengaruhi antara orang tua – anak.
- GEJALA DAN TANDA
1.
Gangguan fungsi keseluruhan
2.
Gangguan sensasi diri
3.
Isi pikir abnormal
4.
Bentuk pikiran ilogis
5.
Persepsi diforsi
6.
Afek berubah
7.
Perubahan kemauan
8.
Gangguan fungsi interpersonal
9.
Perubahan perilaku psikomotor
10.
Sensorium
- TIPE SKIZOFRENIA
1.
Katatonik
Stupor atau mutisme, negativisme,
rigiditas, ketegangan tak bertujuan, posturig / sikap mematung.
2.
Hebrefenik
Inkoherensi yang jelas, afek datar, tak
serasi, ketololan disertai ketaw akekanak – kanakan, senyum – senyum sendiri,
waham sistemik tidak ada, tetapi kadang – kadang berupa waham dan halusinasi
yang trpecah – pecah.
3.
Disorganisasi
Asosiasi melonggar jelas, inkoherensi atau
perilaku sangat disorganisasi, afek inapropiat hebat atau datar, tak memenuhi criteria
tipe katatonik.
4.
Paranoid
Preokupasi dengan delusi sistemik atau
halusinasi auditorik, sering berkaitan dengan tema tunggal. Tak satupun dari
inkoheren pelanggaran asosiasi, afek inapropiat mencolok atau datar, perilaku
katatonik, perlaku disorganisasi hebat.
5.
Tipe Tak Tergolong
Delusi mencolok, halusinasi, inkoheren
atau perilaku sangat disorientasi. Tak menemui criteria paranoid, katatonik
atau disorganisasi.
6.
Tipe Residual
Absennya delusi mencolok, halusinasi,
inkoheren atau perilaku sangat disorganisasi. Berlanjutnya bukti gangguan lewat
dua atau lebih gejala residual, masih mungkin mengadakan hubngan social dengan
cukup wajar.
- PERJALANAN SKIZOFRRENA
Gejala prodromal berupa cemas, gundah,
terror atau depresi umumnya mendahului skizofrenia,yang mungkin akut atau
bertahap. Gejala prodromal dapat terdapat selama berbulan - bulan sebelum
diagnosis dibuat.
Umumnya muncul pada usia belasan
akhir atau zona awal. Kejadian pencetus seperti trauma, emosi, obat dan
separasi dapat memicu episode penyakit pada predisposisi.klasiknya, Perjalanan
skizofrenIa mengalami deteriorasi sesuai perjalanan waktu, eksaserbasi akut
superimposial pada gambaran kronik, kerentaan terhadap stress berlangsung
seumur hidup
Episode depresif pasca psikotik dapat
terjadi pada fase residual. Selama perjalan penyakitnya, gejala psikotik
positif yang lebih semarak, seperti waham aneh dan halusinasi, cenderung
berkurang intensitasnya, sedangkan gejala negative lebih residual seperti
hygiene buruk, repons emosi datar, dan keanehan perilaku akhirnya mungkin
meningkat.
- TERAPI
1.
Psikofarmakologik
2.
Terpi elektrokonsulsif
3.
Psikososial
a.
Terapi perilaku
b.
Terapi kelompok
c.
Terapi keluarga
d.
Psikoterapi suportif
e.
Teknik wawancara
- PROGNOSIS
1.
Prognosis baik berkaitan dengan
a.
Onset akut dengan fektor pencetus
jelas
b.
Riwayat social dan pekerjaan
premorbid yang baik
c.
Gejala nood ( khususnya depresi
)
d.
Sub tipe paranoid
e.
Kemungkinan sub tipe katatonik
f.
Menikah
g.
Riwayat keluarga gangguan mood
h.
Predominasi gejala positif
i.
Konfulsi
j.
Tegang,cemas, hostilitas
2.
Prognosis buruk berkaitan
dengan:
a.
Kemunculan bertahap tanpa
factor pencetus
b.
Riwayat social dan pekerjaan
premorbid yang buruk
c.
Perilaku menyendiri, akustik
d.
Sub tipe disorganisasi dan non
diferensiasi
e.
Tak nikah
f.
Riwayat keluarga skizofrenia
g.
Riwayat persalinan sulit
h.
Adanya tanda dan gajala
neuroglik
i.
Predominan gejala negative
j.
Absennya gejala mood atau
hostilitas berlebihan
- PROSES PERAWATAN
1.
Pengkajian
a.
Fisik
1)
Menolak makan
2)
Mau makan hanya makanan
tertentu
3)
Mau makan hanya makanan yang
disediakan sendiri
4)
Gangguan eliminasi
5)
Tidak perhatian terhadap
perawatan diri
b.
Emosi
1)
Ekpresi muka sedih /gembira
atau ketakutan
2)
Cemas atau panic
3)
Mudah tersinggung, putud asa
4)
Berbicara kasar dan menyakiti
orang lain
c.
Sosial
1)
Menarik diri, sikap bermusuhan,
curiga
2)
Gerakan tidak tercontrol
3)
Menghindar dari orang lain
4)
Mendominasi pembicaraan
d.
Intelektual
1)
Berfikir berpusat pada wahamnya
2)
Pola pikir tidak logis
3)
Isi pikir sesuai dengan waham
4)
Tidak bisa membedakan, idak
terarah / kacau, tidak sesuai dengan kenyataan
e.
Spiritual
1)
Menjalankan kegiatan keagamaan
secara berlebihan,atau sama sekali tidak melaksakan
2)
Meragukan keyakinan / agama
yang selama ini dianut
3)
Mempunyai keinginan untuk mati
2.
Masalah Keperawatan
a.
Resiko mencederai diri, orang
lain atau lingkungan
b.
Gangguan hubungan social :
bermusuhan / manipulasi / ketakutan
c.
Resiko gangguan nutrisi : pemasukan
tidak sesuai kebutuhan
d.
Gangguan perawatn diri
3.
Tujuan keperawatan
a.
Klien tidak mencederai diri, orang
lain, atau lingkungan
b.
Dapat membina dan
mempertahankan hubungan dengan orang lain tanpa rasa curiga
c.
Dapat memenuhi kebutuhan
nutrisi
4.
Tindakan Keperawatn
a.
Psiko Terapeutik
1)
Membina hubungan saling percaya
2)
Membantu klien meningkatkan
harga dirinya
3) Membantu klien dalam menemukan
cara ( koping ) yang konstruktif dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi
seperti rasa takut, rendahdiri, bermusuhan.
b.
Pendidikan Kesehatan
1)
Membantu klien mengenali
wahamnya
2)
Mengikuti keluarga dalam
mengatasi masalah klien
3)
Membimbing klien melaksanakan
perawatan diri
c.
Terapi Somatik
Memberi obat
sesuai ketentuan
d.
Lingkungan Terapeutik
1)
Menciptakan lingkungan fisik
yang dapat menciptakan realita
2)
Menciptakan lingkungan social
5.
Evaluasi
a.
Klien tidak mencederai diri,
orang lain, maupun lingkungannnya
b. Mampu membina dan
mempertahankan hubungan yang akrab dengaqn orang lain tanpa perasaan tertekan
dan terancam
c.
Dapat mempertahankan
keeimbangan ntrisi, cairan, dan eliminasi.
DAFTAR
PUSTAKA
Kaplan dan Sadock, 1997. Sinopsis
Psikiatri Ilmu Pengetahuan Perilaku Psikiatri Klinik.
Jakarta: Binarupa Aksara.
SAK Jiwa Rs Grhasia, 2006.
Yogyakarta
Yosep, Iyus. 2007. Keperawatan Jiwa.
Bandung : PT. Refika Adifama
Tidak ada komentar:
Posting Komentar